Malam Nisfu Syaban, Ustad Abdul Somad: Allah Ampunkan Semua Dosa Semua Umatnya, Kecuali Dua orang..!
Berikut keutamaan dan amalan malam Nisfu Sya'ban menurut penjelasan Dai Kondang Ustad Abdul Somad.
Sya'ban adalah bulan keberkahan. Bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.
Jika amalan mingguan ummat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Sya’ban.
Diantara keutamaan bulan Sya’ban lainnya, yakni terdapat satu malam dimana pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya.
Malam itu ialah malam nisfu Sya'ban, yang juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban.
Tahun 2022 atau 1443 Hijriah ini, Nisfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya'ban (15 Sya’ban) jatuh pada Jumat (18/3/2022).
“Nisfu Sya’ban 1443 Hijriah di Indonesia akan bertepatan dengan Jumat Pon (mulai malam Jumat) 18 Maret 2022,” ujar Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo seperti dikutip dari Kompas.com (15/3/2022).
Dengan demikian, malam Nisfu Sya'ban dimulai pada malam ini atau Kamis (17/3/2022) malam.
Dilansir dari pemberitaan Serambinews.com (30/4/2018), dalam satu video Youtube yang diunggah akun tafaqquh video, Ustaz Abdul Somad pernah memberikan penjelasan mengenai tentang keutamaan dan amalan bulan Sya’ban.
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Namun demikian, Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”
Shalat malam nisfu Sya’ban
Ustaz Abdul Somad dalam video itu juga menjelaskan, shalat pada malam nisfu Sya’ban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Tapi shalat malam nisfu Sya’ban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).
Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam nisfu Sya’ban.
Lalu apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam nisfu Sya’ban, Ustaz Abdul Somad berpendapat boleh.
Mengenai amalan yang dilakukan untuk memperingati Nisfu Sya'ban, ustad yang akrab disapa UAS ini pun membagikan kisah soal cucu angkat Nabi Muhammad SAW, yakni Usamah bin Zaid.
Diceritakan UAS, Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya: "Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Ada apa gerangan?"
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya’ban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.
Dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Sya’ban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf. (Serambinews.com/Yeni Hardika/Safriadi Syahbuddin)